8 Mei 2013

Membaca Al Qur'an dengan Tartil, Ternyata Harus

Allah SWT berfirman. "Bacalah al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan" (QS. Al-Muzammil:4) "Ini adalah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya". (QS. Shaad : 27)

Hadist Rasullullah SAW : Diriwayatkan oleh Ummu Salamah r.a.(istri Nabi Muhammad SAW), ketika beliau ditanya tentang bagaimana bacaan Al-Quran dan sholat Rasulullah SAW, maka beliau menjawab: ”Ketahuilah bahwa Baginda S.A.W. Sholat kemudian tidur yang lamanya sama seperti ketika beliau sholat tadi, kemudian Baginda kembali sholat yang lamanya sama seperti ketika beliau tidur tadi, kemudian tidur lagi yang lamanya sama seperti ketika beliau sholat tadi hingga menjelang shubuh. Kemudian dia (Ummu Salamah) mencontohkan cara bacaan Rasulullah S.A.W. dengan menunjukkan (satu) bacaan yang menjelaskan (ucapan) huruf-hurufnya satu persatu.” (Hadits 2847 Jamik At-Tirmizi).


Beberapa bulan lagi, Ramadhan akan tiba, persiapan-persiapan untuk menyambutnya juga sudah dimulai. Ada satu hal yang kecil tapi jika dibiarkan menjadi suatu kebiasaan yang buruk. Apa itu ??? Tadarusan dengan mengejar khatam.


Bukan tadarusannya yang salah, atau tujuan khatamnya yang tidak benar, tetapi cara melakukannya itu yang kurang tepat. Sesuai firman Allah SWT dan Hadist Rasullullah SAW di atas, kiranya sangat terang bagi kita untuk membaca Al Qur'an dengan terang, dengan jelas. Artinya kejelasan pengucapan dan tajwid adalah mutlak dan diwajibkan untuk melakukannya. Tidak terburu-buru dan asal baca. Jika terjadi kesalahan, maka wajib untuk mengulangi dengan mundur 2 - 3 kalimat (kata dalam bahasa Indonesia) ke belakang. Jangan mengulangi hanya di tempat yang salah.


Khatam hendaknya dicapai dengan penjiwaan dan kekhusyukan di dalam membacanya. Sama seperti kekhusyukan di dalam sholat. Kekhusyukan membaca Al Qur'an hanya bisa dicapai dengan membaca secara perlahan, bila perlu memahami artinya.


Untuk Ramadhan tahun ini, jangan lagi ada tadarusan yang dilaksanakan dengan secepat kilat hanya mengejar target khatam, tetapi yang perlu diperhatikan adalah kejelasan pengucapan dan tajwid. Di dalam bahasa Arab, salah ucap berarti salah arti. Pengucapan huruf ain kasrah ('ain baris atas) dan huruf alif kasrah (alif baris atas) bagi lafaz sebagian orang Indonesia hampir sama, tetapi di dalam bahasa Arab berbeda. Perjelas perbedaan itu, karena kalau diucapkan sama, akan mengaburkan bahkan salah dalam artinya.


Semoga Allah SWT selalu memberikan petunjuk jalan-jalan yang benar, terutama dalam membaca dan mengamalkan Al Qur'an... Aamiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar