19 Sep 2015

Menempatkan Definisi Munafik Pada Tempatnya

Akhir-akhir ini sering kita dengar kalau seseorang yang mengungkapkan kebaikan dan dia belum atau tidak mengerjakan kebaikan itu, maka dia disebut munafik. Sebenarnya itu salah kaprah dari definisi munafik. Dalam Islam, munafik itu didefinisikan dalam tiga ciri yaitu:

1. Jika berkata, maka kata-katanya dusta.
2. Jika berjanji, maka janjinya akan diingkari.
3. Jika diberi amanat, maka dia akan berkhianat.

Nah... dalam kasus orang yang mengatakan kebaikan tetapi dia belum/tidak bisa menerapkan kebaikan itu untuk dirinya, maka bukanlah masuk dalam kategori munafik. Kita hanya mengambil kebaikan dari kata-katanya bukan meniru apa yang dia lakukan.

Kenapa demikian? Karena dia belum memenuhi 3 ciri munafik itu. Oya, ada yang berpendapat dia memenuhi ciri nomor 1, berkata dusta... Pertanyaannya apa yang didustakannya? Atau hanya karena ia gagal memenuhi apa yang dia katakan maka ia disebut dusta?

Mungkin harus diterangkan dengan jelas definisi dusta itu, misalnya dia bilang beras itu warnanya kuning, padahal beras itu warnanya putih. Itu disebut dusta, karena yang dia ucapkan itu jauh dari fakta dan kebenaran.

Jadi sebelum menyatakan seseorang munafik, maka pastikan paham dengan baik apa itu munafik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar